Si Ronda Macan Betawi Ternyata Makamnya Ada Di Kapuk Kec.Cengkareng

Bagi anda yang gemar mendengar atau menonton cerita para jagoan dahulu, khususnya dari daerah Betawi, tentu tak akan merasa asing dengan sosok yang satu ini. Konon, Si Ronda sama terkenalnya dengan para jagoan Betawi lainnya, seperti Si Pitung, Ji’ih dan masih banyak lagi. Namun sayangnya hanya segelintir orang yang tahu kalau makam jagoan betawi yang satu ini ada di daerah Kapuk, tepatnya di daerah Rawa Gabus Rt.11 Rw.11 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
bang korong ( peci merah ) salah satu keturunan si ronda dan Kasie pembina sudin parbud jakbar bu ayu beserta staf di bantu tim pendamping dari LKM PANCAKARYA tegal alur mengunjungi makam sironda macan betawi. Karna sebagai ajuan bangunan cagar budaya yg ada di jakarta barat. Makam tersebut memiliki nilai sejarah tanah betawi. Beliau adalah salah satu pejuang indonesia

Foto : Makam Si Ronda yang dinaungi sepasang pohon kosambi

Makamnya terletak agak tersembunyi, di belakang sebuah pasar yang bernama Pasar Memble. Disanalah Si Ronda dimakamkan bersama istri dan para anak cucunya. Tempatnya tampak asri dan sejuk dengan dirindangi sepasang pohon kosambi yang tampak meraksasa, seakan-akan hendak menunjukan kerongkahannya.

Salah satu cucu dari Si Ronda Kong Bonin (80th), saat ditemui oleh Ki Lintoeh wartawan dari Indoglobal di rumahnya beberapa bulan yang lalu menuturkan, Si Ronda berasal dari daerah Kasepuhan Gunung Anten di Banten Kidul. Ayahnya adalah seorang mualim yang bernama Ki Aleng. Ia merantau ke Betawi ditemani oleh salah seorang sepupunya yang bernama Ki Jambrong. Kong Bonin bercerita kalau kakeknya itu memiliki ciri-ciri tubuh tinggi besar, kesukaannya menghisap rokok kawung, ia memakai pakaian pangsi hitam-hitam dan memakai ikat kepala, bagaimana lazimnya pakaian orang pada zaman itu. Si Ronda kemudian merasa iba melihat kenyataan bangsanya ditindas serta diperas oleh Kompeni Penjajah Belanda dan para antek-anteknya. Terlebih melihat kelakuan para tuan tanah yang semena-mena, menyita tanah rakyat serta membebani dengan blasting (pajak) tinggi.

Ia kemudian menjadi rampok yang menggasak harta para orang kaya dan tuan-tuan tanah, kemudian membagi-bagikannya kepada para penduduk. Tempat ‘maen’ Si Ronda yaitu di daerah Marunda dan Kemayoran, tepatnya di seberang kali Ciliwung. Ia merampok tidak hanya di Batavia, tapi juga kiprahnya itu sampai ke Cikarang dan Karawang. Ciri khas Si Ronda waktu merampok, yaitu memakai kedok penutup kepala dari sarung, hingga ia pun diberi julukan Si Kedok. Ulahnya tentu membuat gerah para Demang dan Ondernemeng, hingga Kompeni waktu itu menyatakan Si Ronda sebagai penjahat yang harus ditangkap hidup ataupun mati.

Namun rupanya tidaklah semudah itu menangkap Si Ronda, selain jago silat Beksi ia juga mempunyai ilmu kebal terhadap senjata tajam dan menguasai ilmu Pancasona serta konon bisa menghilang. Ditambah lagi kekompakan para penduduk yang pernah ditolongnya dalam menyembunyikan dan memberi info kepada Si Ronda apabila ada pasukan marsose yang melakukan patroli.

Si Ronda adalah sosok orang yang alim, relijius dan taat beribadah, ia merampok bukan hendak memperkaya diri sendiri, tapi semata-mata hanya ingin meringankan beban rakyat yang kehidupannya ditindas, singkatnya ia menjadi ‘maling budiman’. Selain itu orangnya ramah dan santun, tapi paling benci dengan praktek pemerasan dan penjajahan.

Namun rupanya nasib Si Ronda lebih baik dibanding dengan nasib teman seperjuangannya yaitu Si Pitung, yang harus ditembak mati dan mayatnya dimutilasi, makam dari Si Pitung pun sampai sekarang masih menjadi perdebatan. Di masa tuanya Si Ronda hidup bersama keluarganya di daerah Rawa Gabus sampai wafatnya. Si Ronda memiliki seorang istri dan 9 orang anak.

Yang unik, sebelum wafatnya Si Ronda berpesan kepada anak-cucunya yaitu tidak akan ada yang dapat keturunan ilmunya, serta memerintahkan agar mengubur semua pusaka-pusakanya yang terdiri dari golok, keris, besi kuning, batu-batu dan sebagainya. Serta ia melarang kuburannya diberi rumah apalagi dikasih kelambu, ia tak mau dijadikan keramat dipuja-puja, takut nantinya banyak orang pada datang ziarah, nampaknya ia berkehendak agar makamnya senantiasa hening dan sunyi.

Pada sekitar tahun 2000an, makam Si Ronda terancam digusur oleh salah satu pihak pengembang, namun berkat kegigihan para ahli waris, pemakaman tersebut dapat diselamatkan dan lestari sampai sekarang. Nampaknya memang dibutuhkan campur tangan dari pihak pemerintah, agar makam Si Ronda dijadikan salah satu Situs Budaya dan Sejarah agar di masa depan, para anak cucu kita masih dapat menyaksikan salah satu bukti perjuangan dari para leluhurnya dalam membela kehormatan bangsa kita.

Sebagai catatan: di daerah Kapuk dan sekitarnya terdapat beberapa situs sejarah berupa makam, diantaranya: Makam Si Ronda, Makam Kumpi Raden Jaya Supena, Makam Mpe Aseng Tuan Tanah Kapuk, Makam Kumpi Raden Agung Agus Dirin, Makam Syekh Ahmad bin Hamid. Diantara makam-makam tersebut ada yang terawat dan ada pula yang tidak terawat, bahkan ada yang sudah hilang jejaknya seperti Makam Keramat Empat, Makam Kumpi Jenggot, Makam Keramat Asem, Makam Keramat Bungur, Makam Kumpi Dago Putat Bongkok.

Selain yang berbentuk makam, ada juga yang berbentuk cerita, seperti asal mula nama Kampung Kapuk, asal mula nama Jembatan Genit, cerita Kong Haji Diin dari Kebon Kantor (Kebon Jambu sekarang), adanya asrama dan kantor kompeni di Kebon Kantor, asal mula nama Kampung Poglar, bahkan tak banyak yang tahu kalau zaman kompeni dahulu di daerah Kapuk ada jalan rel kereta api untuk angkutan hasil bumi kompeni. Semua itu adalah sejarah para pendahulu kita, yang sayang kalau sampai hilang begitu saja. Bapak Presiden Soekarno pernah berkata: “JASMERAH”, jangan sekali-kali melupakan sejarah.

sumber : http://www.indoglobalnews.id/2016/05/si-ronda-macan-betawi-ternyata-makamnya_16.html

Tag : makam si pitung , sejarah si ronda macan betawi , jagoan betawi , pendekar betawi , sejarah si pitung , sejarah sayuti jago cengkareng , sejarah betawi , makam si ronda macan betawi , sabeni jago tenabang , pendekar beksi
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung, Silahkan Tinggalkan Komentar

Popular Posts