Diet Sehat Saat & Usai Lebaran

Opor, ketupat, gulai daging, aneka es, jajanan, dan kue serba manis sudah pasti jadi tradisi pelengkap nuansa lebaran dan pastinya dijamin membuat liur kita tergoda. Mencicipi makanan enak, setelah sebulan lamanya berpuasa apalagi makan ramai-ramai bareng sanak saudara kadang membuat kita seperti 'mengamuk' dan lupa akan diet yang tengah kita jalani.
Untuk mereka yang tak punya gangguan kesehatan mungkin tak begitu bermasalah, tapi bagaimana bagi pengidap gangguan kesehatan tertentu seperti asam urat, kencing manis atau hipertensi, nekat mengkonsumsi makanan tersebut dalam porsi berlebih bukannya rasa enak yang didapat, tapi sakit yang didapat.

Untuk menghindari 'aksi balas dendam' ini ada baiknya Anda harus pintar-pintar mengatur pola makan Anda sendiri, jangan asal menyantap apa yang disajikan di meja makan.

Untuk penderita diabetes, lebih baik mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan, di mana asupan karbohidrat dan protein harus sesuai takaran, kurangi makanan yang manis-manis, seperti sirup atau puding dengan rasa manis berlebih sering kali disajikan saat lebaran. Nasi boleh Anda konsumsi, tapi jangan terlalu berlebihan. Batasi masakan dari daging berlemak dan goreng-gorengan, dan jangan lupa konsumsi sayur dan buah segar.

Sama halnya bagi penderita diabetes, mereka yang mengidap hipertensi juga harus berhati-hati mengonsumsi makanan berlemak tinggi, makanan yang asin-asin, makanan yang diasinkan dan diawetkan, makanan yang bersifat 'panas' seperti daging kambing.

Penderita asam urat juga harus menahan diri dari godaan sajian lebaran seperti jeroan (usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak), juga kacang-kacangan, selain itu perbanyak minum air putih karena air membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.

Sebenarnya bukan makanan yang harus kita permasalahkan, tapi bagaimana kita bisa membatasi diri dari makanan-makanan 'berbahaya' tersebut, dan menahan diri dari 'godaan' agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan bertambah berat.

'Godaan' tak hanya dialami mereka yang mengidap penyakit tertentu, namun juga mereka yang tak bisa mengontrol selera makan dan mengkonsumsi setiap menu yang disajikan. Bisa jadi perilaku sembrono tersebut membuat badan makin melar dan melebihi kondisi sebelum Ramadhan, dan jika terus dibiarkan bisa mempengaruhi stamina tubuh.

Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengembalikan kondisi tubuh ke keadaan semula. Kembali mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang adalah langkah yang harus dilakukan agar tubuh kembali ke kondisi awal, dan cara paling efektif adalah mengurangi asupan kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh.

Karena jumlah kalori masuk kurang dari kandungan yang dibutuhkan pada proses pencernaan makanan, maka tubuh akan menutupi kekurangan ini dengan mengambilnya dari persedian lemak di dalam tubuh untuk mencerna makanan. Nah dari sini terjadi proses pembakaran lemak di tubuh.

Untuk konsumsi kalori yang sifatnya 'negatif' tersebut disarankan mengkonsumsi buah dan sayur, karena selain memiliki kalori negatif, buah juga kaya serat.

Dari semua perilaku mengatur pola makan, satu hal yang wajib dilakukan adalah berolahraga dan perbanyak aktivitas fisik. Selamat berdiet dan kembali bekerja!


TIPS MAKAN SEHAT
Agar berat badan tak melambung setelah berpuasa, simak tips berikut ini:
• Hindari kuah. Makanlah ketupat dengan opor, gulai atau rendang, jangan dengan kuahnya. Cukup daging dan ampasnya saja. Sebisa mungkin santap   daging ayam tanpa kulit atau daging tanpa gajih/ lemak.
• Pilih makanan yang tidak digoreng. Ganti makanan yang biasa digoreng dengan dipanggang, di-steam, dikukus, direbus, atau dipepes.
• Tambahkan menu-menu sehat. Misalnya, sup sayur hijau tanpa santan, pepes ikan, semur, soto, lalapan, asinan Betawi, rujak, atau urap.
• Hidangkan buah potong. Lebih baik menyantap buah potong daripada es buah yang memerlukan banyak gula. Namun ingat, buah pun berkalori           tinggi. Cukup empat porsi buah per hari, misalnya satu buah apel atau jeruk saja.
• Minum air putih. Hindari soft drink, punch, atau sirup. Perbanyak minum air putih setelah menyantap berbagai makanan.


SEDIKIT TAPI SERING
Setelah Lebaran, banyak orang kesulitan mengembalikan pola makannya seperti semula. Inilah cara yang ideal:
• Niat yang kuat. Jangan tergoda teman atau keluarga yang terlalu sering mengajak makan makanan berkalori tinggi.
• Pola makan seimbang. Makan sehat terdiri dari sumber karbohidrat 50 persen (nasi beras merah, roti, atau kentang), protein 20 persen (lauk hewani   dan nabati), lemak kira-kira 30 persen (lebih baik dari kacang-kacangan), ditambah sayur-sayuran, buah, serta sumber vitamin dan mineral.
• Beras merah. Nasi dari beras merah lebih baik dibanding pada nasi putih karena beras merah lebih tinggi seratnya sehingga lebih mengenyangkan,         namun kalorinya tidak setinggi nasi puith. Jika tidak terlalu suka, dapat menyampur nasi beras merah dengan nasi putih.
• Makan sering. Makanlah dengan prosi kecil tetapi sering. Jangan makan sekaligus dalam porsi besar. Usahakan makan teratur dengan tiga makanan       utama dan tiga kali selingan di antara makan utama.
• Olah raga teratur. Minimal 30 menit setiap hari. Tak perlu memilih olah raga yang berat. Jalan cepat atau jalan kaki pun sudah cukup. Yang penting,     dapat membakar kalori yang masuk setiap hari.


FAKTA:
Idealnya, manusia hanya memerlukan sekitar 1.500-1.900 kkal (perempuan) dan 1.900-2.400 kkal (laki-laki) per harinya dari makanan yang memenuhi nilai gizi seimbang.
Sepotong cake Opera, dalam 100 gram-nya mengandung 600-700 kkal (kilo kalori).
Seiris lapis legit mengandung 389 kkal per 100 gram.
Apple pie per porsi mengandung 300 kkal.
Sekeping kue kering bisa mencapai 50 kkal.




Sumber :
o Kapanlagi.com
o Tabloid Nova
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung, Silahkan Tinggalkan Komentar

Popular Posts