Pulau Suci di Jepang, Wanita Tak Boleh Datang dan Pria Harus Telanjang



Okinoshima - Negeri Sakura Jepang punya budaya yang sakral dan dijaga secara turun-temurun. Di Pulau Okinoshima, ada pulau yang hanya boleh dimasuki oleh kaum pria.

Di Prefektur Fukuoka, Jepang terdapat Pulau Okinoshima yang sangat dikeramatkan oleh para penganut agama Shinto. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Selasa (23/5/2017), pulau ini hanya terbuka bagi kaum pria dan terlarang untuk kaum hawa.

Sejarahnya, larangan gender itu pun sudah disampaikan secara turun temurun layaknya cerita rakyat. Dipercaya, kalau seorang perempuan bisa berubah menjadi batu apabila mendekati Kuil Munakata Taisha Okitsumiya yang sudah ada sejak abad ke-17.

Namun bagi kaum pria yang ingin mendekati situs tersebut, harus terlebih dulu menanggalkan pakaiannya dan disucikan lebih dulu dengan upacara formal.


Tidak hanya itu, siapa pun yang datang juga tidak boleh mengambil apapun dari dalam pulau. Bahkan, siapa pun juga tidak diperbolehkan untuk membicarakan Pulau Okinoshima dan segala isinya ketika pulang ke rumah masing-masing.

Yang lebih sakralnya lagi, Pulau Okinoshima hanya boleh dikunjungi sekali setahun. Tepatnya setiap 27 Mei saja, untuk mengenang prajurit Jepang yang meninggal pada perang di Laut Jepang di tahun 1905.


Pulau Okinoshima pun hanya dihuni oleh satu orang saja yang bertugas sebagai penjaga kuil. Tugasnya adalah menjaga pulau dan memberikan persembahan pada roh Kami.

Kabar terakhir, Pulau Okinoshima tengah diajukan sebagai Situs Warisan Dunia ke UNESCO. Apabila berhasil, bukan tidak mungkin kalau Pulau Okinoshima akan menjadi destinasi liburan masal dan dikunjungi oleh banyak wisatawan.


Menanggapi ide tersebut, kepala pendeta Kuil Munakata Taisha selaku pemilik Pulau Okinoshima yang bernama Takayuki Ashizu mengaku keberatan. Menurutnya, Pulau Okinoshima tidak boleh dikunjungi oleh sembarang orang.

"Kami tidak akan membuka Okinoshima ke publik sekali pun telah masuk daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, karena orang tidak boleh datang hanya karena rasa penasaran," ujar Ashizu seperti diberitakan media Japan Times.

Fakta itu pun menjadi bukit, bahwa orang Jepang sangat menghargai budayanya. Terlepas dari kontroversi yang terjadi, semoga budaya dan Pulau Okinoshima selalu terjaga keberlangsungannya





Previous Post
Next Post

Popular Posts