Haji Lulung |
Profil dan Biografi Lulung Lunggana ( Haji Lulung )
BIOGRAFIKARIR
- Ketua DPW PP DKI Jakarta
- Ketua DPC PPP Jakarta Pusat
- Ketua Pemuda Panca Marga DKI
Jakarta
- Sekretaris Umum Badan
Musyawarah (Bamus) Betawi
- Wakil ketua DPRD DKI Jakarta
Lulung Abraham Lunggana
dikenal sebagai tokoh muda Betawi asal Tanah Abang. Lulung mengawalinya
usahanya dimulai dari pengumpul sampah kardus bekas hingga barang bekas.
karirnya mulai menanjak ketika kemudian ia bermain dalam usaha pengamanan di
Tanah Abang.
Dia mendirikan PT
Putraja Perkasa, lalu PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara.
Perusahaan ini disesuaikan dengan bidang Lulung, yaitu jasa keamanan,
perparkiran, dan penagihan utang.
Berbagai jabatan
organisasi diembannya. Sebelum terpilih sebagai Ketua DPW PP DKI Jakarta, dia
adalah Ketua DPC PPP Jakarta Pusat. Dia juga dikenal sebagai Ketua Pemuda Panca
Marga DKI Jakarta dan Sekretaris Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Di luar
itu, dia juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang disegani. Sekitar 2000
orang telah berhimpun padanya, dan disalurkan menjadi tenaga kerja produktif di
berbagai sentra bisnis Tanah Abang.
Bagi Lulung, iman pada
Allah SWT adalah pondasi dan landasan dalam mengarungi lautan kehidupan. Tanpa
iman, hidup kita akan terombang-ambing. Ibarat perahu, iman adalah kemudi yang
selalu mengarahkan kita pada tujuan kehidupan. Dalam landasan semangat dan
perspektif itulah ayah empat anak itu terjun ke dunia politik.
Dia menilai bahwa saat
sekarang bangsa Indonesia tengah dirayapi krisis moral, krisis keimanan dan
kerakusan yang berpihak pada nilai-nilai materialisme serta hedonisme. Hal ini
tercermin melalui perilaku seks bebas, tingkat kriminalitas dan kejahatan yang
meningkat serta tingginya perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam
pengelolaan bangsa dan negara.
Lebih jauh, sebagai
tokoh muda yang memiliki visi keislaman yang kuat, Lulung ingin membangun
kekuatan baru yang tangguh guna membangun masyarakat Indonesia yang memiliki
kemuliaan dan keluhuran mental, spritual, kultural, maupun ekonomi. Berangkat
dari sisi inilah, dia berpendapat perlunya generasi muda kita sebagai pewaris
masa depan yang sejak dini sudah ditanamkan pendidikan keagamaan yang kuat.
Caranya yaitu antara
lain, dengan mendirikan Taman Pendidikan Agama (TPA) di setiap Rukun Warga (RW)
di seluruh DKI Jakarta. Di sisi lain, sebagai putra Betawi yang aktif di kancah
politik ini bertekad agar budaya Betawi yang merupakan bagian dari kekayaan
tradisi luhur budaya bangsa dapat lebih dikembangkan dan dilestarikan. Lulung
ingin mendirikan sanggar-sanggar budaya Betawi di Jakarta, yang dapat mendidik
dan mengembangkan seni budaya Betawi pada generasi muda. Sehingga dengan
demikian anak muda akan memiliki kebanggaan serta kecintaan pada budaya Betawi.
Salah satu langkah
kongkret yang telah dilakukan Lulung selaku wakil ketua DPRD DKI Jakarta untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat ini, di antaranya adalah dengan mendesak
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak
menelantarkan sekitar 300 juru parkir (jukir) pada jalur busway yang ditutup
pemprov.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic
‘Si Kumbang Tenabang’
kini menjadi sorotan publik, sosoknya juga dikenal sebagai salah satu tokoh
yang disegani di kawasan Tanah Abang. Ia kerap dijuluki sebagai preman, walau
Lulung sendiri membantah dan menurutnya dia berbisnis dengan legal selama
ini. Ketiga perusahaan yang ia dirikan seperti PT Putraja Perkasa, PT
Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara, masing-masing perusahaan
bergerak di bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.
Prihal apa yang membuat
nama petinggi DPRD DKI ini disebut-sebut?!
Bukan karena prestasi
yang dimiliki lelaki kelahiran 24 Juli 1959 ini, bukan juga nama-nya masuk ke
konvensi partai Demokrat yang jadi buah bibir, tetapi nama Lulung disorot media
lantaran perseteruan dirinya dengan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ), itu
berawal dari rencana pemrov DKI ingin menertibkan dan merelokasi PKL
Pasar Tanah Abang, Haji Lulung naik pitam dengan ucapan Ahok yang
menyebut ada oknum anggota DPRD yang menjadi beking PKL di Tanah Abang. Haji
Lulung tersinggung dengan ucapan Ahok tersebut.
Dan perang opini
pun saling melucuti satu sama lain, sampai puncak-nya ketika Ahok menerima para
demonstran yang mengatasnamakan PKL dan ormas yang ternyata masih dalam asuhan
si aktifis ormas Pemuda Panca Marga DKI Jakarta dan Sekretaris Umum Badan
Musyawarah (Bamus) Betawi serta gerakan masa yang memakai atribut ke-suku-an
dan di luar itu, dia juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang disegani.
Sekitar 2000 orang telah berhimpun padanya, dan disalurkan menjadi tenaga kerja
produktif di berbagai sentra bisnis Tanah Abang.
Dampak dari perseteruan
antara keduanya, masing-masing memiliki background partai politik dan tokoh
politik yang disegani, Lulung dengan Partai Persatuan Pembangunan-nya dan
Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) dengan Prabowo sang mantan petinggi Kopasus pun
ikut bicara. Tak tanggung-tanggung Prabowo rela pasang badan untuk Ahok selama
apa yang dikerjakan oleh kader-nya ini demi kepentingan rakyat dan penegakan
keadilan maka beliau siap di barisan terdepan untuk membela mantan walikota
Babel.
Seakan tidak mau kalah,
Ketua DPW PPP DKI JAKARTA Abdul Aziz pun melayangkan surat kepada mendagri ,
Gemawan Fauzi untuk menyikapi perihal sikap Ahok yang selalu bersinggungan
dengan politik. Sikap Ahok dinilai bertentangan dan tidak sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dalam pasal 27
huruf F, di mana berkewajiban menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan
pemerintah serta Permendagri Nomor 24 Tahun 2011.
Dan entah kenapa disaat
Ahok melemparkan statement ingin bertata muka langsung dengan Lulung ( Ahok
bicar langsung VIA Phone kepada Haji Lulung, ingin bertemu empat mata dengannya
) tetapi tiba-tiba saja tersiar kabar Haji Lulung pergi Umroh sampai sehabis
lebaran. Entah apa maksud dari Haji Lulung Lunggana tersebut, benar-benar
ibadah atau menghindar? ( AL )
sumber
: http://www.ceritamu.com/info/pejabat-politisi/hlulung-lunggana/biografi
http://profil.merdeka.com/indonesia/l/lulung-lunggana/
0 komentar:
Terima kasih sudah berkunjung, Silahkan Tinggalkan Komentar